Microsoft telah menandatangi perjanjian lisensi silang dengan beberapa vendor smartphone Android, seperti Samsung, HTC, Motorola, dan lainnya.
Dengan adanya perjanjian itu, vendor smartphone Android harus membayar royalti ke pihak Microsoft untuk setiap perangkat Android yang terjual.
Berapa besar royalti yang diterima Microsoft dari satu perangkat Android yang terjual memang belum diketahui secara pasti. Namun, menurut isu yang berkembang Microsoft mendapat $15 untuk per perangkat Android yang terjual.
Meskipun detil perjanjian lisensi itu merupakan klausul yang dirahasiakan, dan tak menyinggung sedikitpun tentang paten. Namun, menurut beberapa pihak apa yang ada dibalik perjanjian itu, tak lain adalah masalah paten.
Hal itu pun terkuak, ketika Microsoft meminta ‘bagian’ kepada salah satu vendor yang juga menggunakan OS Android untuk perangkatnya, yakni Barnes and Noble (B&N). Namun, alih-alih bergabung dengan vendor lain yang akhirnya luluh dan menjalin perjanjian lisensi silang dengan raksasa software itu, Barnes and Noble pun melawan.
Tak hanya itu, vendor yang dikenal dengan perangkat eBook readers-nya itu pun membeberkan paten yang dianggap Microsoft telah dilanggar Android.
Berikut daftar paten Microsoft yang dinilai telah dilanggar Android sebagaimana dilansir pocketnow.
- ’372 Patent (Web Browser Background Image Loading)
- ’522 Patent (Operating System Provided Tabs)
- ’551 Patent (Electronic Selection with "Handles")
- ’233 Patent (Annotation of Electronic Documents)
- ’780 Patent (Web Browser Loading Status Icons)
Terkait dengan tuduhan pelanggaran paten tersebut, B&N pun telah menyanggah dan melawan dengan mengajukan petisi untuk sebuah investigasi antitrust ke Microsoft yang berpusat di sekitar paten tersebut, dan apakah Microsoft memerras pesaing mereka dengan memaksa mereka terlibat dalam perjanjian lisensi di bawah ancama litigasi.
Jika dalam hal ini B&N menang, ada kemungkinan beberapa (atau semua) paten itu akan dilempar keluar. Hal itu juga akan memberikan alasan kepada pemegang lisensi untuk menegosiasikan kembali (atau membatalkan) perjanjian lisensi mereka dengan Microsoft. Untuk itu, kita tunggu saja perkembangannya.
Microsoft telah menandatangi perjanjian lisensi silang dengan beberapa vendor smartphone Android, seperti Samsung, HTC, Motorola, dan lainnya.
Dengan adanya perjanjian itu, vendor smartphone Android harus membayar royalti ke pihak Microsoft untuk setiap perangkat Android yang terjual.
Berapa besar royalti yang diterima Microsoft dari satu perangkat Android yang terjual memang belum diketahui secara pasti. Namun, menurut isu yang berkembang Microsoft mendapat $15 untuk per perangkat Android yang terjual.
Meskipun detil perjanjian lisensi itu merupakan klausul yang dirahasiakan, dan tak menyinggung sedikitpun tentang paten. Namun, menurut beberapa pihak apa yang ada dibalik perjanjian itu, tak lain adalah masalah paten.
Hal itu pun terkuak, ketika Microsoft meminta ‘bagian’ kepada salah satu vendor yang juga menggunakan OS Android untuk perangkatnya, yakni Barnes and Noble (B&N). Namun, alih-alih bergabung dengan vendor lain yang akhirnya luluh dan menjalin perjanjian lisensi silang dengan raksasa software itu, Barnes and Noble pun melawan.
Tak hanya itu, vendor yang dikenal dengan perangkat eBook readers-nya itu pun membeberkan paten yang dianggap Microsoft telah dilanggar Android.
Berikut daftar paten Microsoft yang dinilai telah dilanggar Android sebagaimana dilansir pocketnow.
- ’372 Patent (Web Browser Background Image Loading)
- ’522 Patent (Operating System Provided Tabs)
- ’551 Patent (Electronic Selection with "Handles")
- ’233 Patent (Annotation of Electronic Documents)
- ’780 Patent (Web Browser Loading Status Icons)
Terkait dengan tuduhan pelanggaran paten tersebut, B&N pun telah menyanggah dan melawan dengan mengajukan petisi untuk sebuah investigasi antitrust ke Microsoft yang berpusat di sekitar paten tersebut, dan apakah Microsoft memerras pesaing mereka dengan memaksa mereka terlibat dalam perjanjian lisensi di bawah ancama litigasi.
Jika dalam hal ini B&N menang, ada kemungkinan beberapa (atau semua) paten itu akan dilempar keluar. Hal itu juga akan memberikan alasan kepada pemegang lisensi untuk menegosiasikan kembali (atau membatalkan) perjanjian lisensi mereka dengan Microsoft. Untuk itu, kita tunggu saja perkembangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar